Beberapa pekan
terakhir ini kita banyak mendengar kabar tentang pengambilan keputusan MA yang
bisa dibilang kontroversial karena mengundang banyak pro kontra , yaitu tentang
putusan sidang MA yang menyebutkan bahwa UAN (Ujian Akhir Nasional) akan akan
dilarang . Hal ini telah lama di dengungkan dan baru sekarang putusan tersebut
di lakukan .
Sebenarnya
saya sendiri sebagai seorang pelajar merasa bersyukur karena nilai selama saya
bersekolah selama 3 tahun menjadi pertimbangan pihak sekolah untuk kelulusan
dan tentunya bukan nilai UAN yang menentukan segalanya. Nilai afektif ,
kognitif dan psikomotorik lebih pantas menjadi acuan daripada nilai UAN.
Putusan MA
sepertinya sudah dipikirkan masak-masak dan banyaknya pertimbangan yang
memberatkan pelarangan UAN. Berikut beberapa pertimbangan MA antara lain
:
pertama , banyaknya anak yang
berprestasi di sekolahnya tetapi pada saat UAN dia tidak lulus karena satu mata
pelajarannya kurang dari batas minimum standart . lalu bagaimana dengan torehan
prestasinya tersebut . tidakkah di hargai ? tidak dapatkah pihak sekolah
mempertimbangkan kelulusan tersebut ? sementara anak yang biasa-biasa saja
dapat lulus dengan nilai yang bisa di bilang memuaskan. Disini akan terjadi
kecemburuan sosial antar siswa.
Kedua , masih tidak meratanya
pendidikan di negara kita. Apakah anak yang bersekolah di kota
dan anak yang bersekolah di desa mendapat materi pembelajaran yang sama ?? beruntung
sekali kita yang bersekolah di kota
karena dapat materi pelajaran yang mumpuni . belum lagi kondisi sekolah yang
tidak layak dan tenaga pengajar yang kurang . pembenahan harus segera dilakukan
apabila UAN akan tetap dijalankan . ketiga , naiknya standart nilai
kelulusan UAN . jika dari tahun ke tahun lihat , nilai standart ini terus naik
tanpa melihat hasil UAN . kita hanya “mengejar” ketertinggalan pendidikan dari
negara tetangga tanpa melihat fakta di lapangan.
Sudah
selayaknya kita memantau pelaksanaan UAN dari tahun ke tahun dan mempelajari
kesalahan-kesalahan yang menjadi pembenahan diri pada pendidikan Indonesia
agar tak akan pernah terulang di hari esok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar